Pages

Rabu, 28 Desember 2011

PENGRUH SISTEM PENGISIAN JENIS REGULATOR KONTAK POINT

BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.


Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.



Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.

Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

1.2     Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh Sistem pengisian Jenis Regulator Kontak Point”, terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan fungsi serta sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program tersebut.

Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut 
1.Bagaimana fungsi, gambar kerja, cara kerja dari Sistem pengisian Jenis Regulator kontak point itu sendiri.
2.Apa–apa saja kemingkinan kerusakan dan bagaimana cara mengatasinya..






  BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi dan Cara Kerja Regulator Kontak Point
A.Sistem Pengisisan Memiliki Beberapa Komponen Utama Antara Lain:
1.                     Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus dari batteray ke beban. (Sistem pengapian, lampu tanda, dll)
2.                     Batteray
Batteray berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara
3.                     Lampu CHG
Berfungsi memberikan tanda kepada pengemudi bahwa system pengisian bekerja. Pada saat kunci kontak ON mesin mati lampu CHG menyala, tetapi pada saat mesin hidup lampu pengisian harus mati.
4.                     Alternator
Alternator berfungsi menghasilkan arus listrik untuk mengisi BATTERAY
5.                     Regulator
Regulator berfungsi mengatur jumlah out put tegangan pengisian dengan cara mengatur arus yang mengalir ke terminal F Alternator.
Alternator sendiri memiliki beberapa komponen utama, anatara lain :

 B.Cara Kerja Regulator Kontak Point 
    Cara kerja regulator pada alternator sistem pengisian mobil membuat konstan tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator. Kita tahu alternator berputar sesuai dengan putaran poros engkol sehingga tegangan yang keluarpun juga akan naik turun mengikuti putaran poros engkol. Cara kerja regulator dengan alternator yang menghasilkan tegangan naik turun, sebelum masuk ke komponen kelistrikan mobil tegangan dibuat stabil biasanya tegangan listrik pada mobil adalah 12 volt.

    Regulator pada mobil ada dua jenis yaitu regulator tipe kontak point dan regulator tipe IC. Cara kerja regulator alternator tipe kontak point adalah dengan memanfaatkan kontak point yang mengikuti voltage regulator dan voltage relay. Voltage regulator dan voltage relay merupakan kumparan yang akan menghasilkan kemagnetan jika di aliri listrik, selanjutnya kemagnetan tersebut akan menggerakkan kontak point.
    Yang kedua adalah regulator tipe IC, untuk regulator tipe ini biasanya dipakai pada mobil keluaran baru. Regulator tipe ini sudah bekerja secara elektronik sehingga lebih awet, keuntungan yang lain dengan menggunakan regulator tipe IC ini adalah waktu pengaturan tegangan lebih pendek sehingga hasilnya pasti lebih akurat.
    Disamping itu ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan regulator tipe kontak point sehingga tidak banyak memakan tempat. Kekurangan untuk regulator tipe IC ini tidak tahan terhadap panas yang tinggi dan fluktuasi tegangan yang terjadi.
    Baik regulator kontak point maupun IC harus selalu kita pantau kondisinya karena jika komponen tersebut rusak atau tidak bekrja dengan baik akan berpengaruh terhadap kelistrikan pada mobil kita.




2.2     Analisa Kerusakan dan Kemungkinan Memperbaikinya
Permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada sistem pengisian dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Lampu warning charge bekerja tidak normal.
a. Lampu tidak menyala pada saat kunci kontak pada posisi ON.
b. Lampu tidak mati pada saat mesin mulai hidup.
c. Lampu menyala redup pada saat mesin hidup.
d. Lampu kadang-kadang menyala pada sat mesin hidup.
2. Baterai lemah ( kosong ).
a. Tidak dapat memutar mesin dengan motor starter.
b. Lampu besar redup.
3. Baterai terlalu banyak diisi. Elektrolit baterai cepat habis.
4. Suara tidak normal.
a. Suara tidak normal pada alternator.
b. Static pada radio yaitu perubahan volume radio seirama dengan
putaran.


B. Penanganan Masalah

1. Operasi lampu tidak normal.
a. Lampu warning tidak menyala pada saat kunci kontak ON.
  1) Periksa kemungkinan ada sekering yang terbakar atau putus atau
      sirkuit lampu kontaknya tidak baik.
  2) Periksa kemungkinan konektor longgar atau rusak
  3) Periksa kemungkinan bola lampu warning putus.
b. Lampu warning tidak mati saat mesin hidup.
  1) Periksa kemungkinan drive rusak atau slip
  2) Periksa kemungkinan sekering IG kontaknya tidak baik.
  3) Ukur tegangan output terminal B alternator.
c. Lampu menyala redup pada saat mesin berputar.
  1) Periksa kemungkinan sirkuit lampu charge ada sekering yang putus
      atau kontak sekering tidak baik.
  2) Ukur tahanan internal kunci kontak dengan melepas konektor kunci
      kontak dan putar ke posisi ON dan ukur tahanan antara terminal
      AM dan IG pada konektor.
  3) Bila tahanan pada kunci kontak terlalu besar, tegangan yang
      dialirkan ke sekering akan berkurang. Arus dari terminal L akan
      berbalik dan lampu menyala redup, periksa setiap kerusakan kontak
      pada setiap konektor wire harness.
d. Pada saat mesin hidup kadang-kadang lampu menyala
  1) Gejala ini menunjukan bahwa alternator tidak membangkitkan
      listrik.
  2) Periksa kondisi kontak pada masing-masing kontak.
  3) Periksa kondisi kontak sikat-sikat, bila sikat aus melebihi batas
      yang diijinkan tegangan pegas akan berkurang dan kontaknya
      kurang baik mengakibatkan arus field yang mengalir ke rotor coil
      akan terhambat dan alternator tidak dapat membangkitkan listrik
sehingga lampu charge akan menyala.

2. Baterai lemah ( kosong )
Masalah ini terjadi bila alternator tidak mampu membangkitkan arus yang
cukup untuk pengisian baterai. Kemungkinan yang terjadi antara lain:
a. Periksa kondisi terminal baterai dari kotoran atau korosi bila perlu
    tambahkan elektrolit.
b. Periksa kelenturan drive belt, drive belt yang kendor akan
    mengakibatkan alternator tidak dapat berputar dengan cepat untuk
    membangkitkan arus yang cukup.
c. Periksa tegangan output dari alternator pada terminal B, pada kondisi
    normal tegangan baterai minimal 13 V.
d. Periksa apakah output arus alternator memenuhi spesifikasi.

3. Pengisian baterai berlebihan
Pengisian baterai yang berlebihan ditandai dengan cepat habisnya cairan
elektrolit, cahaya lampu besar akan berubah –ubah mengikuti rpm mesin.
Kondisi ini disebabkan oleh tegangan standar regulator yang terlalu tinggi.
Bila tegangan output alternator terlalu tinggi melebihi spesifikasi,
pengisian baterai akan terlalu tinggi menyebabkan baterai terlalu panas
dan elektrolit cepat habis. Selanjutnya bila putaran mesin tinggi, akan
mengalir arus yang berlebihan ke lampu besar dan menyebabkan lampu
bersinar lebih terang dan pada akhirnya lampu akan putus.

4. Suara tidak normal
Suara tidak normal sering terjadi pada alternator. Pertama, suara
mekanisme yang ditimbulkan oleh drive belt yang slip pada puli alternator, atau bearing yang aus atau rusak. Kedua, suara resonansi magnet yang disebabkan oleh short pada lapisan stator coil atau diode yang rusak. Bila terjadi resonansi magnet, akan terjadi radio-static seirama dengan putaran mesin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar